TAUBAT NASUHA

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Sahabat fillah ,

Taubat nasuha (taubat yang murni dan sungguh-sungguh) tak mungkin akan tercapai dan berkelanjutan, kecuali jika seseorang tak mau meninggalkan lingkungannya yang rusak, lalu mencari lingkungan yang jauh dari perkara-perkara yang mendorong dirinya terjatuh dalam maksiat. Oleh karena itu, seorang dianjurkan untuk berangkat mencari lingkungan orang-orang beriman, dan beramal sholeh yang terhiasi oleh cahaya ilmu. Sehingga ia bisa mendapatkan teman dari kalangan orang sholeh, dan berilmu yang membantu dirinya untuk selalu taat, dan tegar dalam meninggalkan maksiat.


Hukum bertaubat itu wajib bagi siapa saja yang pernah melakukan dosa. Dan bila dosa itu terkait hanya kepada Allah tanpa melibatkan hak sesama manusia, maka harus dipenuhi tiga syarat utama agar dosa itu bisa dihapuskan.

1. Syarat Pertama

Berhenti dulu dari maksiat yang telah dilakukan. Taubat tidak akan dibukakan pintunya oleh Allah selama seorang yang taubat itu masih saja melakukan dosa yang sama.

2. Syarat Kedua

Tidak cukup hanya sekedar berhenti dari maksiat tersbut, tetapi berhentinya itu harus diiringi juga dengan rasa sesal di dalam hati. Tanpa penyesalan yang mendalam di lubuk hati, taubat itu tidak akan ada artinya di sisi Allah.

3. Syarat Ketiga

Tidak cukup hanya berhenti dan menyesal, pelakunya juga harus punya tekat sangat kuat di hati untuk tidak akan pernah kembali melakukannya sejak hari itu hingga selama-lamanya. Selama masih ada keinginan untuk kembali mengulanginya, taubat itu menjadi sirna dan sia-sia.


Itulah 3 syarat utama agar taubat itu bisa diterima Allah. Dan bila dosa itu terkait dengan dosa kepada sesama manusia, harus ditambah satu lagi, yaitu meminta maaf dan keredhaan orang tersebut.


***

Allah Maha Pengampun Atas Semua Dosa


Seorang yang pernah melakukan dosa seberapa pun besarnya, pastilah akan diampuni Allah, selama dia mau bertaubat sungguh-sungguh .


Allah sangat bahagia dan mencintai hamba-hamba NYA yang bertaubat , kembali kepada NYA , Sebagaimana sabda Rasulullah:

Dari Abi Hamzah Anas bin Malik Al-Anshari ra (pembantu Rasulullah) berkata, "Sungguh Allah sangat berbahagia atas permohonan taubat hamba-Nya, lebih berbahagia dari bahagianya salah seorang kamu yang kehilangan untanya lalu menemukannya kembali." (HR Bukhari Muslim).


Di dalam kesempatan lain, Rasullullah juga bersabda:

Dari Abi Musa Abdullah bin Qais Al-Asy'ari ra. dari nabi, beliau bersabda, "Sungguh Allah menjulurkan kedua tangan-Nya pada malam hariorang-orang yang bermaksiat di waktu siang bertaubat. Dan Allah menjulurkan kedua tangan-Nya pada sianghari orang-orang yang bermaksiat di waktu malam bertaubat."
(HR Muslim)


Di dalam hadits riwayat Imam Muslim disebutkan bahwa tatkala selesai mengeksekusi mati seorang wanita yang mengaku telah berzina, Rasulullah kemudian menyalati jenazahnya. Umar ra bingung dan kontan mempertanyakannya, "Bagaimana Anda menshalati jenazahnya padahal dia seorang yang telah berzina?" Beliau menjawab, "Sungguh wanita ini telah bertaubat dengan sebuah taubat yang bila taubatnya itu dibagikan kepada 70 orang penduduk Madinah, pasti masih sangat cukup untuk mereka."


Subhanalllah,...

Sungguh besar Keagungan-Nya. Dosa sebesar apapun bila seorang hamba datang kepada-Nya untuk bertaubat, pasti Allah berikan.

Bahkan dosa membunuh 100 nyawa sekalipun, tetap akan diberi ampunan dari Yang Maha Pengampun.

"Dahulu ada seorang laki-laki sebelum kalian yang telah membunuh 99 nyawa. Dia bertanya tentang orang yang paling berilmu di atas permukaan bumi. Lalu ditunjukkanlah seorang rahib (ahli ibadah). Kemudian ia pun datang kepada sang rahib seraya mengatakan bahwa dirinya telah membunuh 99 nyawa. Apakah masih ada taubat baginya? "tidak ada!!", tukas si rahib. Maka orang itu membunuh si rahib dan menyempurnakan (bilangan 99) dengan membunuh si rahib menjadi 100 nyawa. Kemudian ia bertanya lagi tentang orang yang paling berilmu di atas pemukaan bumi. Lalu ditunjukkan seorang yang berilmu (ulama’) seraya menyatakan bahwa dirinya telah membunuh 100 nyawa, apakah masih ada taubat baginya. Orang yang berilmu itu menyatakan bahwa siapakah yang menghalangi antara dirinya dengan taubat? ........". [HR. Al-Bukhoriy dalam Kitab Al-Anbiyaa, Muslim dalam Kitab At-Taubah, Ibnu Majah dalam Kitab Ad-Diyat]

***


Imbangi Dosa dengan Pahala

Tidak ada salahnya bila untuk mengimbangi dosa yang pernah kita lakukan, kita berupaya berlomba menjaring pahala.

Beribadahlah dengan ikhlas penuh kecintaan kepada Allah . Berdoa agar Allah memberi karunia ketaatan dan selalu condong pada kebaikan.

Kemudian, membersihkan dan mengisi ruh kita dengan membaca Al Quran, menyelami firman-firman Nya dan senantiasa berzikir.


Bilamana Allah meluaskan karunia rezeki, perbanyaklah bersedekah , membantu fakir miskin /anak yatim, berwakaf dan menegakkan perjuangan /syiar agama Allah.


Ketahuilah ,
Bila kita mendepositokan harta kita untuk kepentingan akhirat , tiap saat berbuah bahkan tetap terus berbuah sepanjang masa, hingga akhir dunia. Meski jasad kita sudah hancur di alam kubur, meski nyawa sudah melayang, tetapi ruh kita akan tetap menerima pahala dari deposito harta yang pernah kita tanam.


Subhanallah...



****

Bila waktu terus berjalan mendekati akhir tujuan / kematian ..
Lalu mengapa taubat dan beramal shaleh harus ditunda - tunda ..
Mari kita manfaatkan setiap nikmat untuk mendapatkan Cinta NYA ..


Semoga Allah mengampuni dosa kita semua, baik yang nampak maupun yang tidak nampak. Aamiin Yaa Rabbal 'alamin.

Wallahu a'lam bishshawab,
Barakallahufikum ...
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 comments:

Post a Comment